Jumat, 12 Desember 2025

Hadiri Pengukuhan Ketua DWP, Melinda Titip Pesan Perkuat Komitmen dan Profesionalisme



Nuansa Terkini Makassar,— Ketua TP PKK Kota Makassar yang juga Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Makassar, Melinda Aksa, menghadiri dan memberikan sambutan pada kegiatan Pengukuhan Ketua DWP Unit Kerja se-Kota Makassar, di Attic Hall Novotel Makassar, Jumat (12/12/25).


Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah Kota Makassar, Andi Zulkifly, ST., MM, Penasehat DWP Kota Makassar, Hj. Fatmawaty Wahyuddin, Ketua DWP Kota Makassar, Vivi A. Mahyuddin, para pengurus DWP Unit melalui zoom meeting serta OPD terkait.


Dalam sambutan, Melinda menegaskan bahwa pengukuhan ini bukan hanya agenda rutin, tetapi sebuah momen penting untuk memperkuat kembali fondasi organisasi.


“Pengukuhan ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah milestone bagi DWP Kota Makassar untuk memperkuat peran, memperteguh komitmen, dan menyelaraskan langkah organisasi ke depan,” ujar Melinda mengawali sambutannya.


Ia kemudian menekankan bahwa DWP memiliki peran strategis dalam mendukung jalannya pemerintahan. 


“DWP adalah mitra penting pemerintah. Peran DWP tidak bisa dipisahkan dari upaya meningkatkan kualitas keluarga Aparatur Sipil Negara (ASN), pelayanan publik, dan pembangunan daerah,” jelasnya.


Melinda juga memberikan pesan khusus kepada para Ketua DWP Unit Kerja yang baru dikukuhkan agar mampu menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab, keikhlasan serta semangat pengabdian.


Ia menegaskan kembali bahwa anggota DWP adalah motor penggerak dalam organisasi dan menilai ibu-ibu DWP memiliki potensi besar dalam menciptakan kegiatan yang kreatif, bermanfaat, dan berdampak bagi masyarakat. Menurutnya, kepiawaian mereka membina anggota sangat menentukan arah gerak organisasi.


Pada bagian lain, ia mengingatkan peran istri bukan semata mendampingi, tetapi juga memberikan energi positif bagi suami dalam menjalankan tugas pelayanan publik. 


"Sebagai bagian dari unsur yang dekat dengan pelayanan publik, diharapkan anggota DWP terus menjaga sikap dan kesederhanaan karena ini penting untuk memberikan contoh yang baik bagi masyarakat maupun internal organisasi," tambah Melinda.


Menutup sambutannya, Melinda berpesan agar para Ketua Unit dapat merangkul seluruh anggota, membangun suasana organisasi yang harmonis, serta memperkuat kerja sama antarlembaga. 


Ia berharap pengukuhan ini menjadi awal dari gerakan bersama untuk menjadikan DWP Kota Makassar semakin solid, profesional, dan berdampak.


Sebanyak 51 Ketua DWP Unit Kerja bersama para pengurusnya resmi dikukuhkan pada kesempatan tersebut. Pengukuhan ini menandai komitmen bersama untuk memperkuat struktur organisasi dan memastikan peran DWP di setiap unit kerja berjalan semakin efektif dan terarah.(*)

Kepala Bapenda Makassar Andi Asminullah Terpilih Aklamasi sebagai Ketua FORKI Kota Makassar



Nuansa Terkini Makassar,- Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar, Andi Asminullah, resmi terpilih sebagai Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kota Makassar untuk masa jabatan 2025–2029.


Ia terpilih melalui Musyawarah Kota FORKI yang berlangsung di Hotel Santika, Jumat (12/12/2025).


Pemilihan berjalan secara aklamasi, setelah seluruh peserta musyawarah menyatakan dukungan penuh. Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus FORKI Sulawesi Selatan, perwakilan KONI Makassar, serta seluruh perguruan karate di bawah naungan FORKI Kota Makassar.


Usai terpilih, Andi Asminullah menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.


“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Amanah ini akan saya jalankan sebaik mungkin untuk memajukan FORKI Kota Makassar dan meningkatkan prestasi atlet–atlet kita,” ujarnya.


Ia menegaskan bahwa FORKI Kota Makassar akan diperkuat dengan kerja kolaboratif bersama seluruh perguruan karate dan pemangku olahraga.


“Kami akan memperkuat sinergi dengan seluruh perguruan karate, FORKI Sulsel, dan KONI Makassar agar pembinaan atlet berjalan lebih terarah dan berkelanjutan,” tambahnya.


Selain itu, pembinaan akan terus dilakukan pihaknya bersama pengurus Forki. Ini dilakukan mengigat prestasi di cabang karate sangat membuaskan.


“Tentunya dengan pembinaan usia muda, kita akan bina. Itu karena pestasi kita di Kareta sangat bagus,” ungkapnya.


Dengan amanah ini, Andi Asminullah akan memimpin FORKI Kota Makassar hingga 2029, sekaligus membawa harapan baru bagi peningkatan prestasi karate di Kota Makassar.

Dekranasda Makassar Cetak 30 Pembatik Lontara Lewat Pelatihan Wastra Daerah



Nuansa Terkini Makassar, — Dekranasda Kota Makassar sukses mencetak 30 pembatik melalui Pelatihan Batik Lontara yang digelar sebagai upaya pelestarian dan pengembangan wastra khas daerah. Kegiatan ini berlangsung pada 9–12 Desember 2025 di Baruga Anging Mammiri.


Pelatihan bertajuk “Tulis Lontara di Kain, Batik Bercerita, Nilai Terwariskan” ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari perajin lokal, mahasiswa fakultas seni, serta perwakilan tiap kecamatan se-Kota Makassar.


Selama empat hari, peserta mendapatkan berbagai materi mulai dari teknik dasar desain, keterampilan membatik, pengembangan motif lontara, hingga inovasi pewarnaan modern yang lebih ramah lingkungan.


Para peserta dibimbing langsung oleh Nur Ahmadi, Ketua Deswita Wukisari sekaligus pembatik senior dari Kampung Batik Giriloyo. Kehadirannya menjadi daya tarik tersendiri karena ia dikenal sebagai tokoh penggerak batik desa wisata yang telah menghasilkan banyak pembatik profesional.


Di tangan Nur Ahmadi, peserta tidak hanya diajarkan cara membatik, tetapi juga filosofi di balik setiap motif lontara. Mereka diajak memahami bahwa batik bukan sekadar karya visual, tetapi juga wujud identitas budaya.


Selama pelatihan, peserta sangat antusias semangat belajar mulai dari proses mencanting, menorehkan lilin, hingga teknik pewarnaan bertingkat.


Salah satu peserta, Anggun, mengaku sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. Ia mengatakan bahwa pengalaman belajar langsung dari pembatik profesional sangat membuka wawasannya.


“Tidak sangka saya juga bisa membuat batik melalui pelatihan ini, apalagi kita diajar dengan detail. Semoga ini langkah awal untuk berkarya lagi, agar melestarikan aksara lontara,” ujar Anggun.


Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini membuatnya lebih percaya diri untuk mulai berkarya dan menjadikan batik lontara sebagai peluang usaha di masa depan.


Peserta lain, Ibu Ati, mengaku sangat terbantu dengan pelatihan ini belajar langsung dari pembatik profesional seperti Nur Ahmadi adalah pengalaman yang berkesan baginya.


“Saya berharap pelatihan ini terus berlanjut agar semakin banyak warga Makassar yang terlibat dalam pengembangan batik lontara,” tambahnya.


Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua Dekranasda Kota Makassar dan seluruh jajaran Dekranasda yang telah menghadirkan program bermanfaat ini.


Sebelumnya, pada hari pertama pembukaan, Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya besar untuk menghadirkan identitas baru bagi batik lontara.


“Makassar memiliki potensi besar untuk menghasilkan wastra unik yang tidak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai budaya yang kuat,” ujarnya saat membuka pelatihan, Selasa, (8/12/2025).


Melinda berharap melalui pelatihan ini, kami ingin menunjukkan bahwa batik lontara juga dapat dibuat lebih modis, berkelas, dan wearable untuk berbagai kesempatan,” ujarnya.


Pelatihan ini juga menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat terhadap aksara Lontara yang merupakan warisan leluhur suku Makassar.




Kamis, 11 Desember 2025

Polres Takalar Dukung Penanganan Stunting di Kecamatan Mappakasunggu

 


Nuansa Terkini Takalar, – Upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat kembali diwujudkan melalui kegiatan pemberian makanan bergizi bagi anak stunting dan ibu hamil di Kecamatan Mappakasunggu, Jumat (21/12/2025) pagi. 


Sekitar pukul 08.00 Wita, masing-masing kantor desa dan kelurahan menjadi lokasi pelaksanaan program yang menyasar empat wilayah, yakni Desa Pa’batangan, Desa Patani, Desa Soreang, dan Kelurahan Takalar. 


Sebanyak 56 penerima manfaat menerima paket makanan sehat, terdiri dari 9 orang di Desa Pa’batangan, 14 orang di Desa Patani, 16 orang di Desa Soreang, dan 17 orang di Kelurahan Takalar.


Kegiatan ini dihadiri oleh Kapolsek Mappakasunggu Iptu Sumarwan, S.Psi, KBO Sat Binmas Polres Takalar IPTU Hendra, S.Sos, perwakilan Polwan Polres Takalar, personel Polsek Mappakasunggu, para kepala desa dan lurah, Bhabinkamtibmas, serta kader kesehatan se-Kecamatan Mappakasunggu. 


Kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan bahwa penanganan stunting bukan sekadar program kesehatan, tetapi gerakan bersama untuk memastikan pertumbuhan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.


Melalui pernyataan resmi yang disampaikan Plt. Kasi Humas Polres Takalar AKP Muh. Rizal, Kapolres Takalar AKBP Supriadi Rahman, S.I.K., M.M menegaskan dukungan penuh Polres Takalar terhadap upaya percepatan penurunan stunting. 


“Kami menilai bahwa intervensi seperti ini sangat penting untuk memastikan anak-anak dan ibu hamil mendapatkan dukungan gizi yang memadai. Kepolisian akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menjaga kesehatan masyarakat, khususnya di tingkat desa,” ungkapnya.


Kapolres juga menambahkan bahwa kehadiran aparat kepolisian dalam kegiatan sosial semacam ini merupakan wujud pengabdian Polri kepada masyarakat. 


“Kami ingin memastikan bahwa setiap program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan dengan baik. Semoga bantuan yang diberikan hari ini dapat memberikan manfaat nyata dan menjadi dorongan bagi keluarga penerima untuk terus memperhatikan kebutuhan gizi anak dan ibu hamil,” tutupnya. Asw-19




Melinda Aksa Tegaskan Pentingnya Edukasi dan Kolaborasi Jaga Lingkungan di Festival Daur Bumi




Nuansa Terkini Makassar,— Ketua Dewan Lingkungan Makassar Eco Circular Hub (MEC) sekaligus Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, menegaskan bahwa Festival Daur Bumi 2025 harus menjadi penggerak perubahan perilaku masyarakat menuju Makassar Bebas Sampah 2029.


Melinda hadir mendampingi Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, pada pembukaan Festival Daur Bumi 2025 yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar di Gedung Manunggal M. Jusuf, Jumat (12/12/2025). 


Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran SKPD, Tim Ahli, Camat, Lurah, Perusda, serta ribuan masyarakat dari berbagai elemen yang mengikuti aktivitas edukatif, pameran, hingga aksi lingkungan selama festival berlangsung.


“Perubahan itu dimulai dari kebiasaan sederhana. Memilah sampah, mengurangi plastik, dan mendukung produk daur ulang harus menjadi budaya sehari-hari,” ujar Melinda.


Sebagai Ketua Dewan Lingkungan Melinda mengapresiasi kehadiran komunitas, pelajar, UMKM, serta mitra industri kreatif yang terlibat dalam 45 booth pameran. Termasuk 15 booth kecamatan se-Kota Makassar hasil kolaborasi bersama Dekranasda Kota Makassar. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor adalah kunci mempercepat gerakan ekonomi sirkular dan solusi persampahan kota.


Melinda juga menekankan pentingnya edukasi lingkungan sejak usia dini. “Anak-anak harus dibiasakan peduli sejak SD, karena masa depan kota ini ada di tangan mereka,” tegasnya.


Sebagai Ketua TP PKK Makassar, Melinda juga memastikan bahwa PKK akan terus menjadi garda edukasi keluarga dalam mendorong pemilahan sampah, pengurangan plastik, hingga pemanfaatan bank sampah di wilayah.


“PKK adalah mitra strategis dalam gerakan lingkungan karena bersentuhan langsung dengan keluarga. Dari rumah-lah semua kebiasaan baik bermula,” tegasnya.


“Festival ini momentum penting untuk proses langkah kita menuju Makassar Bebas Sampah 2029,” tambah Melinda.


Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 12–14 Desember 2025, dan menjadi momentum besar kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat gerakan lingkungan di Kota Makassar.


Sebagai penguatan edukasi, festival ini turut menghadirkan narasumber ahli seperti Mr. Benny, atau dikenal sebagai “Bule Sampah”, yang berbagi pengalaman mengenai praktik pengelolaan sampah plastik dan fokusnya pada ekonomi sirkular.


“Masalah sampah itu bukan sekadar isu lingkungan, tapi soal perubahan perilaku,” tegas Benny Bule Sampah. 


Ia menekankan pentingnya mendorong ekonomi sirkular melalui pengelolaan sampah plastik yang terstruktur dan penerapan hierarki sampah di Indonesia, khususnya Makassar. 


Menurutnya, solusi utama adalah aksi nyata. Mulai dengan mengurangi konsumsi, selalu membawa tumbler, hingga mengajak teman-teman membuat clean-up challenge di berbagai sudut Makassar. “Kalau mau perubahan besar, kita mulai dari langkah kecil, tapi konsisten,” ujarnya.


Adapun kehadiran Rafly dan Gilang dari Pandawara Group juga menjadi daya tarik besar, dengan pemaparan inspiratif mereka tentang peran anak muda, konten kreatif, dan pengaruh digital dalam mendorong kepedulian lingkungan yang lebih luas.(*)

Sekda Zulkifly Ingatkan Peran DWP Bantu Pemkot Bangun Kota Makassar

 


Nuansa Terkini Makassar,- Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unit Kerja Kota Makassar periode 2024-2029 resmi dikukuhkan oleh Ketua Dewan Penasehat DWP Kota Makassar Hj. Melinda Aksa di Hotel Novotel, Jumat (12/12).


Pada kesempatan itu, hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Makassar Andi Zulkifly mewakili Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, para pejabat struktural lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar seperti kepala OPD, camat, serta pengurus DWP yang mengikuti secara luring maupun virtual.


Sekda Makassar Andi Zulkifly menyampaikan apresiasi sekaligus pesan penguatan organisasi kepada seluruh jajaran DWP. Menurutnya, Dharma Wanita Persatuan merupakan mitra strategis dalam mendukung jalannya pemerintahan, pembangunan, serta pemenuhan janji-janji kepala daerah selama lima tahun masa kerja.


“Dharma Wanita adalah mitra strategis Pemerintah Kota Makassar. Banyak program pemerintah yang hanya bisa berjalan optimal dengan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk Dharma Wanita,” ujar Andi Zulkifly, Jumat (12/12).


Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar menjelaskan transformasi organisasi Dharma Wanita yang sebelumnya bernama Dharma Wanita (1974) dan kemudian menjadi Dharma Wanita Persatuan pada 7 Desember 1999 sebagai bentuk penegasan bahwa organisasi ini tidak berafiliasi dengan politik dan bersifat lebih demokratis serta terbuka.


Kemudian, Sekda Makassar juga memaparkan mekanisme penganggaran kegiatan DWP, yang bersumber dari tiga kanal utama Anggaran SKPD – kegiatan dapat diikutkan pada program OPD, dengan pertanggungjawaban penuh berada pada SKPD terkait.

Hibah Pemerintah Daerah – diberikan berdasarkan proposal DWP, mengikuti aturan Permendagri Nomor 7 Tahun 2020 dan CSR – dukungan perusahaan untuk membantu pelaksanaan program yang bersifat sosial.


Sekda Zulkifly menegaskan penyusunan program dan proposal hibah harus sesuai dengan tugas dan kewenangan organisasi, yaitu pada bidang pendidikan, ekonomi, serta sosial budaya.


“Jangan sampai proposal yang diajukan melampaui kewenangan, apalagi mengambil program yang menjadi domain PKK atau OPD,” jelasnya.


Zul--sapaan akrabnya--juga menyoroti pentingnya ketepatan dan ketertiban laporan pertanggungjawaban hibah sebagai salah satu indikator kapasitas organisasi.


“Pertanggungjawaban ini menjadi PR besar. Pemerintah memberikan dukungan, tapi harus diikuti kemampuan DWP menyusun laporan secara lengkap dan tepat waktu,” tegasnya.


Sekda turut mengingatkan agar program-program DWP turut mendukung visi misi wali kota maupun program strategis nasional, termasuk penanganan stunting dan percepatan pemberdayaan perempuan.


Ia menguraikan bahwa DWP dapat berperan dalam penyuluhan dan edukasi kepada para ibu, khususnya terkait kesehatan ibu dan anak, selama tetap berada dalam koridor kewenangan organisasi.


Lebih jauh, Andi Zulkifly menyampaikan apresiasi terhadap para istri ASN yang aktif di DWP.


“Ibu-ibu tidak dibayar untuk mengurus DWP. Banyak waktu dan tenaga dicurahkan tanpa imbalan. Mereka melakukan ini karena cinta dan pengabdian kepada suami dan kepada pemerintah. Maka para suami wajib membahagiakan istrinya,” ungkapnya.


Zulkifly berharap pengurus yang baru dikukuhkan mampu menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab serta menjaga sinergi dengan Pemerintah Kota Makassar. (*)

Tingkatkan Transparansi dan Akuntabilitas, Kominfo Makassar Gelar Sosialisasi Audit TIK

 


Nuansa Terkini Makassar, -- Dinas Kominfo Makassar lewat Bidang Aptika menggelar Sosialisasi Pentingnya Penyelenggaraan Audit Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Tata Kelola Pemerintahan di Lt. 7 Gedung MGC, Kamis, (11/12/2025).


Kegiatan ini dihadiri jajaran perangkat daerah serta para pengelola sistem pemerintahan berbasis digital. 


Mengusung tema “Mewujudkan Transparansi, Akuntabilitas, dan Keandalan Sistem Pemerintahan melalui Audit TIK yang Terstandar”.


Kepala Bidang Aptika, Zulkarnain, mengungkapkan Tanpa audit TIK yang baik, sulit menjamin bahwa sistem yang digunakan benar-benar aman, andal, dan selaras dengan kebijakan nasional seperti SPBE (Sistem Pemerintahan BerbasisElektronik), Satu Data, maupun berbagai regulasi pengelolaan TIK lainnya. 


"Audit TIK menjadi alat kontroldan pengawasan yang membantu pimpinan dalam mengambil keputusan berbasis data, serta menjadi dasaruntuk melakukan perbaikan berkelanjutan," ucapnya. 

 

Melalui kegiatan sosialisasi ini, Ia berharap seluruh peserta dapat memahami urgensi audit TIK sebagaibagian integral dari tata kelola pemerintahan, meningkatkan pengetahuan tentang standar dan kerangkakerja audit TIK.


Sehingga dapat diimplementasikan secara sistematis di masing-masing perangkat daerahserta membangun komitmen bersama untuk menindaklanjuti hasil audit dengan rencana aksi yang konkret, terukur, dan berkelanjutan.


Sementara, Auditor Muda Inspektorat Daerah Kota Makassar, Andi Azis Abubakar, dalam pemaparannya mengatakan, peningkatan kualitas tata kelola digital perlu diikuti peningkatan kapasitas SDM agar implementasi audit dapat diterapkan secara konsisten di seluruh instansi.


Sejalan dengan hal itu, akademisi IT UIN Alauddin Makassar, Dr. Ridwan Andi Kambau, menegaskan bahwa audit TIK berperan memastikan sistem pemerintahan berjalan sesuai standar serta meminimalkan risiko kebocoran data maupun penyalahgunaan teknologi.


Melalui sosialisasi ini, Kominfo Makassar berharap seluruh perangkat daerah mampu memahami urgensi audit TIK sebagai bagian dari upaya menciptakan pemerintahan yang lebih transparan, akuntabel, dan andal dalam menghadapi tantangan transformasi digital. (*)

Dekranasda Makassar Gelar Pelatihan Batik Lontara untuk Lestarikan Aksara Lontara



Nuansa Terkini Makassar,- Dekranasda Kota Makassar menggelar Pelatihan Batik Lontara sebagai upaya pelestarian dan pengembangan wastra khas daerah. Kegiatan ini dilaksanakan pada 9–12 Desember 2025 di Baruga Anging Mammiri. 


Pelatihan bertajuk “Tulis Lontara di Kain, Batik Bercerita, Nilai Terwariskan” ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri atas perajin baru maupun perajin yang telah mahir. Selama empat hari, peserta mendapatkan materi teknik membatik, pengembangan motif, hingga inovasi pewarnaan yang lebih modern.


Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, secara resmi membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia mengatakan Makassar memiliki sejarah dan peradaban yang sangat bernilai, salah satunya melalui keberadaan aksara Lontara yang menjadi identitas masyarakat Bugis-Makassar sejak berabad-abad lalu.


Melinda menyebutkan bahwa tidak semua daerah di Indonesia memiliki aksara daerah. Dari 817 bahasa daerah yang tercatat, hanya 12 yang memiliki aksara. “Kita patut bangga sebagai suku Bugis-Makassar karena memiliki aksara yang masih terjaga hingga hari ini,” ujarnya.


Ia menambahkan bahwa banyak warisan budaya besar yang dimiliki masyarakat Bugis-Makassar, termasuk naskah kuno I La Galigo yang telah diakui UNESCO sebagai memori dunia. Karena itu, pelestarian aksara lontara perlu terus diupayakan agar tidak hilang ditelan zaman.


“Pelatihan ini menjadi salah satu terobosan penting untuk memodernkan aksara Lontara agar lebih dekat dengan generasi muda. Pengembangan motif batik dinilai menjadi media yang efektif untuk memperkenalkan kembali aksara tersebut melalui fashion,” ujarnya.


Melinda mengakui Makassar bukan daerah pembatik tradisional seperti Jawa. Namun, katanya, Dekranasda ingin mendorong lahirnya identitas baru melalui batik lontara yang lebih menarik dan memiliki ciri khas lokal.


“Melalui pelatihan ini, kami ingin menunjukkan bahwa batik lontara juga dapat dibuat lebih modis, berkelas, dan wearable untuk berbagai kesempatan,” ujarnya


Melinda juga mengapresiasi Tendri, satu-satunya pembatik lontara di Makassar yang selama ini konsisten mengembangkan batik lontara. Ia berharap melalui pelatihan ini akan lahir lebih banyak pembatik baru yang mampu berkarya dan memperluas pasar batik lontara.


Ia juga menyinggung maraknya penggunaan batik print yang tidak diproduksi oleh perajin lokal. Melinda menegaskan bahwa Dekranasda harus mendukung karya para perajin, bukan mempromosikan produk print.


“Saat ini Pemkot Makassar telah mewajibkan penggunaan batik lontara setiap hari Kamis. Namun, produksi perajin lokal masih terbatas sehingga banyak pegawai memakai batik print yang dibuat di Jawa. Kondisi ini diharapkan berubah ketika lebih banyak perajin lokal mampu memproduksi batik lontara secara konsisten,” ujarnya.


Melinda berharap setelah pelatihan ini, Pemkot dapat lebih tegas mendorong penggunaan batik lontara hasil kriya perajin Makassar di lingkungan pemerintah kota. Hal ini sekaligus membuka lapangan kerja dan memperkuat ekonomi kreatif daerah.


Pelatihan ini menjadi langkah konkret untuk menghidupkan kembali kecintaan masyarakat terhadap aksara Lontara sekaligus mencetak perajin batik lontara yang lebih kreatif dan inovatif.

Melinda Aksa Buka Capacity Building PKK Makassar: Kader Harus Profesional, Kompak, dan Beretika

 


Nuansa Terkini Makassar,— Tim Penggerak PKK Kota Makassar menggelar kegiatan Capacity Building Tahun 2025 dengan tema “Etika Berorganisasi dan Komunikasi Efektif” di Hotel Novotel Makassar, Kamis (11/12/2025).


Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus TP PKK mulai dari tingkat kota, kecamatan, hingga kelurahan. Kehadiran para pengurus ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kelembagaan PKK dan meningkatkan kualitas kerja kader di lapangan.


Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, secara resmi membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas kader di tengah dinamika tugas PKK yang semakin menantang.


“Profesionalitas dan etika kerja merupakan karakter dasar yang harus dimiliki oleh setiap kader PKK. Hal ini penting untuk memastikan setiap program dapat berjalan tepat sasaran dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya


Ia menceritakan bahwa sejak awal memimpin PKK, dirinya harus banyak belajar karena sebelumnya belum mengenal secara mendalam dunia PKK. Namun amanah tersebut membuktikan bahwa PKK adalah organisasi besar dengan tanggung jawab besar.


“Pada awal kepengurusan, dirinya bersama pengurus inti harus membangun struktur dari nol. Karena itu, saya mengajak beberapa mantan pengurus yang berpengalaman untuk menjadi tempat belajar dan berbagi pengetahuan,” ujarnya


Dalam proses penyusunan kepengurusan, Melinda menekankan pentingnya komitmen keaktifan. Seluruh pengurus yang kembali menjabat harus menandatangani komitmen untuk bekerja aktif dan siap dievaluasi secara berkala.


“Setelah menjabat selama sembilan bulan, saya merasakan padatnya kegiatan PKK serta besarnya tanggung jawab yang diemban. PKK tidak hanya menjalankan 10 program pokok, tetapi juga mendukung program prioritas Pemerintah Kota Makassar,” ujarnya


Karena itu, Melinda menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus yang telah bekerja keras, termasuk ketua PKK kecamatan dan kelurahan yang disebutnya sebagai ujung tombak keberhasilan program di lapangan.


Selain itu, ia menekankan agar para kader tetap mengutamakan peran sebagai istri dan ibu di rumah. “Aktivitas organisasi perlu tetap dikomunikasikan dengan suami demi menjaga keharmonisan keluarga,” ungkapnya.


Melinda berharap para ketua PKK kelurahan dapat menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab serta menjadi teladan bagi masyarakat di wilayah masing-masing. Ia menegaskan bahwa etika berorganisasi dan komunikasi efektif menjadi hal yang wajib dijaga oleh seluruh kader.


Dalam kesempatan itu, Melinda menyampaikan apresiasi kepada panitia yang telah mempersiapkan kegiatan Capacity Building dengan baik. Ia berharap kegiatan ini dapat memperkuat silaturahmi dan meningkatkan karakter organisasi yang lebih rapi, kompak, dan beretika.


Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan materi inti yang dibawakan oleh narasumber Dr. Dra. Irwani Pane. Ia memberikan pemaparan mengenai etika berorganisasi sebagai pedoman dalam bersikap, bekerja, dan melayani.


Irwani menjelaskan bahwa etika menjadi fondasi penting untuk menjaga kepercayaan, menghargai orang lain, dan menunjukkan integritas. Ketika etika diterapkan secara konsisten, organisasi akan berjalan lebih teratur dan dipercaya masyarakat.


Pada sesi berikutnya, Irwani membahas tentang komunikasi efektif. Menurutnya, komunikasi yang baik harus dilakukan dengan cara yang jelas, sopan, dan saling menghargai untuk memudahkan koordinasi program PKK.


Ia juga mengajak para pengurus untuk membangun pola komunikasi terbuka dan siap menerima masukan. Sikap ini dinilai penting untuk menjaga kekompakan dan meningkatkan kemampuan adaptasi organisasi.


Sebagai bagian dari pelatihan, peserta mengikuti sesi tanya jawab dan praktik komunikasi efektif. Narasumber juga memberikan ice breaking dan berbagai games yang membuat suasana pelatihan semakin interaktif dan menyenangkan.


Melalui kegiatan Capacity Building ini, TP PKK Kota Makassar berharap seluruh kader semakin terampil, percaya diri, dan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pelaksanaan program pemberdayaan keluarga di seluruh wilayah Kota Makassar.




Dorong Aksi Menuju Makassar Bebas Sampah 2029, Camat Tallo Ajak Warga Meriahkan Festival Daur Bumi 2025

 


Nuansa Terkini Makassar, — Festival Daur Bumi 2025 kembali hadir sebagai ruang besar yang mempertemukan para penggiat lingkungan, inovator, komunitas kreatif, relawan, serta perusahaan yang memiliki komitmen terhadap prinsip keberlanjutan. Ajang ini menjadi momentum penting dalam merayakan kreativitas, kepedulian, dan aksi nyata untuk menyelamatkan lingkungan melalui berbagai gerakan hijau.


Festival yang mengusung tema Replace • Reduce • Reuse • Recycle ini dirancang untuk mendorong masyarakat agar lebih sadar dan aktif dalam pengelolaan sampah serta pemanfaatan barang bekas menjadi produk bernilai. Melalui berbagai kegiatan edukatif dan interaktif, festival ini diharapkan mampu menciptakan ruang kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat gerakan pelestarian lingkungan di Kota Makassar.


Camat Tallo menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini dan mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga Kecamatan Tallo, untuk hadir dan berpartisipasi. Menurutnya, Festival Daur Bumi bukan hanya sebuah acara, tetapi panggilan bagi seluruh warga untuk bergerak bersama dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.


Dalam imbauannya, Camat Tallo menegaskan bahwa partisipasi aktif masyarakat adalah kunci utama untuk mewujudkan visi besar Pemerintah Kota Makassar menuju Makassar Bebas Sampah 2029. Ia mengajak warga untuk menjadi bagian dari solusi dengan mulai menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dari rumah masing-masing.


Festival ini juga menjadi sarana edukasi publik tentang pentingnya pengurangan sampah melalui pendekatan berkelanjutan. Para pengunjung akan disuguhkan berbagai pameran inovasi daur ulang, lokakarya kreatif, diskusi tematik, hingga penampilan komunitas yang bergerak di sektor lingkungan. Semua aktivitas dirancang untuk memberikan inspirasi sekaligus kesadaran baru mengenai pengelolaan sampah.


Selain itu, kegiatan ini diharapkan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta dalam menciptakan solusi-solusi konkret yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Festival Daur Bumi 2025 menjadi bukti bahwa gerakan peduli lingkungan dapat dikemas secara menarik, kreatif, dan menyenangkan tanpa kehilangan misi utamanya.


Dengan pelaksanaan Festival Daur Bumi 2025, Pemerintah Kecamatan Tallo berharap semakin banyak warga yang terlibat dalam gerakan peduli lingkungan. Melalui kesadaran kolektif dan aksi nyata, Makassar diyakini dapat mewujudkan target besar menuju kota yang lebih bersih, sehat, dan bebas sampah pada tahun 2029.(*).


Bapenda Makassar Diapresiasi pada High Level Meeting Rekonsiliasi Opsen Pajak Daerah Sulsel 2025

 


Nuansa Terkini Makassar,- Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar, Andi Asminullah, menghadiri Rapat Koordinasi (High Level Meeting) dan Rekonsiliasi Data Penerimaan Opsen Pajak Daerah Triwulan II dan III Tahun 2025 yang digelar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh pemerintah kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan bersama perbankan mitra pemungut pajak.


Acara yang berlangsung di Hasanuddin Ballroom, Mercure Nexa Pettarani Hotel, Jl. A.P. Pettarani No.4 Makassar, pada Kamis (11/12/2025), dibuka langsung oleh Kepala Bapenda Sulsel. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi khusus kepada Bapenda Kota Makassar atas komitmen dan kontribusinya dalam memfasilitasi penyelenggaraan rapat koordinasi dan rekonsiliasi penerimaan opsen pajak daerah.


“Terima kasih kepada Bapenda Kota Makassar atas komitmennya dalam memfasilitasi terlaksananya rapat koordinasi dan rekonsiliasi opsen pajak triwulan II dan III tahun 2025. Ini bagian dari komitmen bersama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk mengalokasikan minimal 1,5 persen dari penerimaan opsen pajak guna optimalisasi pajak daerah,” ujarnya.


Rapat tersebut membahas implementasi opsen PKB, opsen BBNKB, serta opsen Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) yang telah berlaku efektif sejak 5 Januari 2025 sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022. Pemprov Sulsel juga telah menerbitkan Perda Nomor 1 Tahun 2024 dan Pergub Nomor 20 Tahun 2024 sebagai dasar tata kelola pemungutan dan rekonsiliasi penerimaan pajak antara provinsi, kabupaten/kota, dan pihak perbankan.


Kepala Bapenda Sulsel menjelaskan bahwa pemungutan opsen PKB dan BBNKB di Sulsel sudah berjalan secara real time melalui sistem terintegrasi. Namun, untuk pajak MBLB, sebagian besar daerah masih melakukan pemungutan secara manual. Ia berharap seluruh kabupaten/kota, termasuk Makassar, segera menyusun regulasi teknis untuk mendukung efektivitas pemungutan opsen MBLB.


Ia juga menekankan bahwa opsen BBNKB memiliki potensi meningkatkan penerimaan kabupaten/kota hingga 50 persen dibandingkan pola bagi hasil sebelumnya. Meski demikian, manfaat tersebut akan lebih dirasakan daerah dengan populasi kendaraan yang tinggi.


Dalam arahannya, pemerintah kabupaten/kota diminta menyiapkan anggaran untuk kegiatan pendataan dan penagihan PKB serta BBNKB, sekaligus mengedukasi masyarakat untuk melakukan balik nama kendaraan dan membayar pajak secara digital. Pendataan kepemilikan kendaraan disebut penting agar potensi penerimaan pajak tidak berpindah ke daerah lain.


“Pembayaran pajak digital adalah strategi paling efektif meningkatkan PAD karena menutup celah kebocoran dan memberikan kepastian pembayaran,” tegasnya.


Melalui High Level Meeting ini, Kepala Bapenda Sulsel berharap sinergi antara Pemprov Sulsel, pemerintah kabupaten/kota, dan mitra perbankan semakin kuat. Dukungan aktif Bapenda Kota Makassar menjadi salah satu bagian penting dalam keberhasilan pelaksanaan rekonsiliasi penerimaan opsen pajak tahun 2025.

Rabu, 10 Desember 2025

Camat Tallo Ramli Lallo Hadiri Peringatan HKSN ke-76, Tegaskan Pentingnya Nilai Kesetiakawanan di Kota Makassar

 


Nuansa Terkini Makassar,- Wali Kota menambahkan bahwa ruang-ruang sosial di Kota Makassar harus menjadi tempat yang memupuk solidaritas, mempererat hubungan antarwarga, serta memperkuat peran masyarakat dalam menjaga keharmonisan daerah. Ia berharap momen HKSN dapat menjadi pengingat agar nilai-nilai tersebut terus tumbuh dan berkembang di seluruh lapisan masyarakat.


Camat Tallo, Ramli Lallo, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini dan menilai bahwa HKSN merupakan kesempatan penting untuk merefleksikan kembali peran sosial setiap warga. Menurutnya, Kecamatan Tallo siap mendukung berbagai program yang mendorong kepedulian sosial dan kebersamaan, terutama dalam melibatkan masyarakat pada kegiatan kemanusiaan dan pemberdayaan.


Ramli Lallo juga menekankan bahwa kesetiakawanan sosial adalah pondasi yang memperkuat ketahanan sosial masyarakat, terlebih di wilayah kecamatan yang memiliki keberagaman karakter dan kebutuhan. Ia berharap nilai-nilai ini dapat terus dipraktikkan oleh masyarakat Tallo dalam interaksi sehari-hari maupun kegiatan komunal.


Dengan terselenggaranya peringatan HKSN ke-76 ini, Pemerintah Kota Makassar bersama seluruh jajaran kecamatan berharap dapat terus membangun masyarakat yang lebih solid, inklusif, dan peduli satu sama lain. Nilai kesetiakawanan yang kuat diyakini akan menghadirkan lingkungan kota yang lebih harmonis dan berdaya.


Camat Tallo Imbau Warga Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Jelang Akhir 2025



Nuansa Terkini Makassar,- Camat Tallo, Ramli Lallo, mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh warga Kecamatan Tallo untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi menjelang penghujung 2025. Peringatan ini merujuk pada informasi dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memproyeksikan peningkatan intensitas hujan, angin kencang, serta gelombang tinggi.


Ramli menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di wilayah rawan banjir dan genangan air.


“Kami mengimbau seluruh masyarakat di Kecamatan Tallo untuk tidak menyepelekan potensi bencana seperti banjir dan longsor yang mungkin dipicu oleh hujan lebat. Kesiapsiagaan itu penting,” tegasnya, Rabu (10/12/2025).


Dalam imbauannya, Camat Tallo menyampaikan sejumlah langkah pencegahan yang perlu diperhatikan warga, antara lain Pembersihan Saluran Air, Pengecekan Lingkungan Sekitar, Kesiapan Logistik, dan Pemantauan Informasi Resmi.


Pemerintah Kecamatan Tallo melalui masing-masing kelurahan telah mengaktifkan posko siaga bencana dan melakukan koordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk memastikan penanganan cepat apabila terjadi keadaan darurat. Cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung hingga awal 2026, sehingga langkah-langkah mitigasi terus diperkuat. (*).