Selasa, 05 September 2023

Secara Perhitungan Ketahanan Pangan Sulbar Aman Untuk Tahun 2023

Tags



Nuansa Terkini Sulbar, - Kepala Bidang Distribusi Cadangan Dan Harga Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat Adnan, S.P  mengatakan bahwa ketersediaan pangan pokok Sulbar tahun 2023, untuk beras 9 bulan, selain itu sebenarnya untuk Sulbar itu kalau terkait dengan masalah ketahanan pangan aman - aman saja 


Secara perhitungan karena kita termasuk sebagai daerah penyangga untuk komoditi beras, dan kalau berbicara masalah beras kita sebenarnya tidak ada persoalan dalam hal ketersediaan cadangan pangan pokok.


Menurut Adnan sebab bilamana ketahanan pangan masyarakat itu terpenuhi maka dengan sendirinya ketahanan wilayah dapat tercipta dengan baik, tapi mungkin beberapa hal terkait komoditi lain kita masih mengharapkan dari daerah daerah disekitar Sulbar, namun pada prinsipnya itu semua terjaga karena manusia sebagaimana mahluk sosial dan tidak ada satupun daerah yang mampu memenuhi seluruh kebutuhannya.


Tapi mengharapkan dari daerah  -  daerah  lain misalnya Sulbar mengharapkan diluar Sulbar seperti Sulawesi Selatan,,Sulawesi Tengah dan dari daerah pulau Jawa. ucap Adnan saat ditemui baru baru ini diruang kerjanya oleh wartawan dari Media Nuansa terkini Online.

Selanjutnya terkait dengan masalah ekspor  pangan kalau Sulbar sendiri melalui pemerintah itu, tidak ada tapi untuk mengimpor pangan semua melalui dari pemerintah pusat, semacam beras,  itu demi keamanan ketahanan pangan kita sudah mengimpor beras, dan itu untuk menjaga stock beras kita karena stock 


"Itu harus tersedia jangan sampai ada kejadian kejadian yang tidak terduga misalnya bencana alam, konflik sosial atau hal - hal lain sehigga  terjadi krisis pangan, seperti kondisi kelangkaan pangan kesulitan distribusi pangan jadi itu kita harus jaga sehingga kita bisa meminimalisir segala kemungkinan kemungkinan yang kita tidak harapkan itu terjadi," ungkap Adnan.


Jadi memang beberapa daerah untuk komoditi beras itu agak diatas 2 persen, tapi itu juga perlu ditinjau ulang karena memang untuk produksi beras kita sekarang itu sudah tinggi harga itu turun, khususnya untuk beras medium itu di penggilingan mengalami kerugian karena memang untuk produksi itu cukup tinggi.


"Jadi memang harus ditinjau ulang dari sekarang, dan untuk mengatasi masalah itu kita sudah melakukan pasar murah beberapa kali dalam setiap tahunnya, 2 hari  dalam 1 bulan itu minimal,bahkan kami bisa melakukan 4 hari dalam 1 bulan. Itu demi untuk membantu masyarakat, sehingga kita bisa mengakses komoditi pangan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat," pungkasnya.


Lebih lanjut kalau berbicara masalah pengaruh dampak perubahan  lingkungan Iklim, pasti terpengaruh tapi pengaruhnya itu tidak terlalu signifikan karena stok kita itu untuk wilayah Sulbar masih aman. Kita melihat dari harga karena  ada dari Tim kami memantau komoditi itu, dari harga itu kita lihat harga pangan di masyarakat itu sebenarnya tidak terlalu signifikan.


Adnan menambahkan untuk komoditi unggulan Sulbar seperti bawang merah  ada di Kabupaten Majene,  kita sebagai daerah penyangga tapi mungkin masih perlu kita promosi tentunya melalui dinas terkait. Pemerintah sudah memberikan bantuan untuk produksi kepada para petani utamanya padi, jagung, kedelai dan untuk mengantisipasi kemarau.

 

Sudah diberikan bantuan melalui pompanisasi dan beberapa kebutuhan lainnya kebutuhan pengairan sawah tentu saja kalau berbicara masalah pangan pokok itu harus semuanya prioritas , karena apabila ada salah satunya yang langka pasti akan menimbulkan riak, seperti kejadian tahun lalu pada waktu itu minyak goreng langka ibu - ibu pada berteriak berdemonstrasi.


"Jadi semua kebutuhan pokok itu harus dijaga baik melalui produksi dalam daerah maupun mendatangkan dari luar daerah. Pada tahun ini sebenarnya sudah relatif stabil karena kalau kita perhatikan beberapa tahun. Sebelumnya macam harga cabe itu mencapai sampai Rp.100.000 perkilo bahkan melebihi Rp.100.000 perkilo. Sekarang ini dirans yg lebih moderat jadi itu, merupakan salah satu indikasi bahwa kondisi kita baik - baik saja dibanding tahun tahun sebelumnya paparnya. (Irwan).