Kamis, 11 Desember 2025

Melinda Aksa Tegaskan Pentingnya Edukasi dan Kolaborasi Jaga Lingkungan di Festival Daur Bumi

Tags




Nuansa Terkini Makassar,— Ketua Dewan Lingkungan Makassar Eco Circular Hub (MEC) sekaligus Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, menegaskan bahwa Festival Daur Bumi 2025 harus menjadi penggerak perubahan perilaku masyarakat menuju Makassar Bebas Sampah 2029.


Melinda hadir mendampingi Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, pada pembukaan Festival Daur Bumi 2025 yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar di Gedung Manunggal M. Jusuf, Jumat (12/12/2025). 


Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran SKPD, Tim Ahli, Camat, Lurah, Perusda, serta ribuan masyarakat dari berbagai elemen yang mengikuti aktivitas edukatif, pameran, hingga aksi lingkungan selama festival berlangsung.


“Perubahan itu dimulai dari kebiasaan sederhana. Memilah sampah, mengurangi plastik, dan mendukung produk daur ulang harus menjadi budaya sehari-hari,” ujar Melinda.


Sebagai Ketua Dewan Lingkungan Melinda mengapresiasi kehadiran komunitas, pelajar, UMKM, serta mitra industri kreatif yang terlibat dalam 45 booth pameran. Termasuk 15 booth kecamatan se-Kota Makassar hasil kolaborasi bersama Dekranasda Kota Makassar. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor adalah kunci mempercepat gerakan ekonomi sirkular dan solusi persampahan kota.


Melinda juga menekankan pentingnya edukasi lingkungan sejak usia dini. “Anak-anak harus dibiasakan peduli sejak SD, karena masa depan kota ini ada di tangan mereka,” tegasnya.


Sebagai Ketua TP PKK Makassar, Melinda juga memastikan bahwa PKK akan terus menjadi garda edukasi keluarga dalam mendorong pemilahan sampah, pengurangan plastik, hingga pemanfaatan bank sampah di wilayah.


“PKK adalah mitra strategis dalam gerakan lingkungan karena bersentuhan langsung dengan keluarga. Dari rumah-lah semua kebiasaan baik bermula,” tegasnya.


“Festival ini momentum penting untuk proses langkah kita menuju Makassar Bebas Sampah 2029,” tambah Melinda.


Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 12–14 Desember 2025, dan menjadi momentum besar kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat gerakan lingkungan di Kota Makassar.


Sebagai penguatan edukasi, festival ini turut menghadirkan narasumber ahli seperti Mr. Benny, atau dikenal sebagai “Bule Sampah”, yang berbagi pengalaman mengenai praktik pengelolaan sampah plastik dan fokusnya pada ekonomi sirkular.


“Masalah sampah itu bukan sekadar isu lingkungan, tapi soal perubahan perilaku,” tegas Benny Bule Sampah. 


Ia menekankan pentingnya mendorong ekonomi sirkular melalui pengelolaan sampah plastik yang terstruktur dan penerapan hierarki sampah di Indonesia, khususnya Makassar. 


Menurutnya, solusi utama adalah aksi nyata. Mulai dengan mengurangi konsumsi, selalu membawa tumbler, hingga mengajak teman-teman membuat clean-up challenge di berbagai sudut Makassar. “Kalau mau perubahan besar, kita mulai dari langkah kecil, tapi konsisten,” ujarnya.


Adapun kehadiran Rafly dan Gilang dari Pandawara Group juga menjadi daya tarik besar, dengan pemaparan inspiratif mereka tentang peran anak muda, konten kreatif, dan pengaruh digital dalam mendorong kepedulian lingkungan yang lebih luas.(*)