Selasa, 01 November 2022

Optimalisasi Pelaksanaan Program Perencanaan Berbasis Data Pada Sekolah

Tags




Nuansa Terkini Sulbar, - Drs Muhammad Faezal Msi Kepala bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat. Selasa 1/11/2022).


Pada saat ini, pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan gencar melakukan dengan berbagai evaluasi dalam proses pelayanan pendidikan di sekola. Dimana  kebijakan sekarang ini yang dikatakan merupakan merdeka belajar, dengan melakukan optimalisasi pelaksanaan program perencanaan berbasis data disekolah-sekolah.


"Lalu kenapa  sasaran proses pelayanan pendidikan itu terkadang agak melenceng dari apa yang diharapkan, karena  salah satunya penyebabnya adalah perencanaan tidak berbasis data yang ada disekolah," ucap Muhammad Faezal saat ditemui oleh wartawan media Nuansa terkini baru baru ini diruang kerjanya.


Lebih lanjut dikatakannya dengan melalui kebijakan kebijakan pemerintah melalui Asesmen Nasional dapat  menghasilkan data yang valid, data yang akurat untuk dijadikan proses perbaikan dalam pelayanan pendidikan berikutnya.


Dan melalui asesmen nasional, sehingga sekolah dapat dinilai berhasil tidaknya sekolah memberikan pelayanan yang baik atau tidak.


Selanjutnya dilihat mana sekolah yang lingkungan belajarnya, mendukung proses berkembangnya proses tadi.


Menurut Muhammad Faezal sekolah yang baik itu sekolah yang nyaman, sekolah yang enak, sekolah yang bertanggung jawab. Otomatis itu layanan pendidikan percaya dan yakin pasti bagus dan itu bisa terukur semuanya dengan asesmen nasional.


Asesmen nasional itu, menghasilkan data dan oleh sebabnya data itulah yang diharapkan untuk dapat digunakan pada sekolah. Yang melakukan program perbaikan pelayanan pendidikan disekolahnya tersebut dan  berdasarkan  dengan data itu, tentunya sangat dipentingkan sekarang oleh pemerintah provinsi.


Sulawesi Barat kemudian kami yang selaku bagian dari Pihak Pemerintah yang bertugas  memandu sekolah, untuk bagaimana mereka benar-benar melakukan proses perencanaan pelayanan pendidikan. Serta benar-benar berbasis data yang sudah ada, karena data yang sudah ada otomatis akan menjadikan panduan.


"Contohnya bagaimana kemampuan numerasinya suatu sekolah menggambarkan numerasinya masih rendah, numerasi itu berkaitan dengan proses pembelajaran secara utuh," terangnya.


Muhammad Faezal berharap agar sekolah itu merancang perencanaan kurikulum, merancang proses pembelajaran.


Proses asesmen dan proses pengembangan diri siswa sehingga menghasilkan siswa yang berkualitas, harapnya, kemudian juga akan dapat terukur lewat asesmen numerasinya dengan soal-soal numerasi, dengan asesmen numerasi yang ada.


"Kalau rendah maka sekolah itu, harus mampu membuat kegiatan-kegiatan yang mengarah ke peningkatan numerasi tersebu,"pungkasnya. (Irwan).