Selasa, 01 September 2020

Wakil.Dekan I Akademi dan Pengembangan Lembaga di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Terbitkan Seribu Buku Berkisah Tentang Sejarah Puang Palipada

Tags

Nuansa Terkini Makassar, - Wakil Dekan 1 Akademi dan  Pengembangan Lembaga di
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Dr. A. Ibrahim, S.Ag., S.S. M. Pd. Mengatakan  bahwa  pada  Tahun 2019 menerbitkan buku yang menganngkat sejarah kisah dari Puang Palipada, buku yang di terbitkan sekitar seribu buku  dan pada hari itu juga seribu buku tersebut habis di bagikan. Isi dari buku yang di bagikan menceritakan tentang sejarah dari Puang Palipada. Bahwa  tomanurung itu adalah manusia yang memiiki keahlian lebih di banding manusia lainnya. Senin (31/8/2020).

"  Kalau di Kabupaten  Enrekang sebetulnya masa dewa - dewa itu tomanurung namanya, Puang Palipada ini adalah orang yang datang tiba - tiba kemudian  bersama dengan istrinya namanya Dg. Bombolan lalu di tanya siapa engkau,  dia mengatakan saya berasal dari negeri Matahari nah negeri Matahari itu tidak jelas asal usulnya.  Disini namanya mitos tetapi  beliau cikal bakal anak beliah yang ada beberapa empake. Anak pertama kemudian Puang Palipada yeng kedua kemudian labolong,  kemudian wemenno,  wemenno ini yang disebut juga dengan Datuk Sengang, " ujar Ibrahim.


Menurutnya Wenang Pute lima anaknya  masing - masing punya kharisma yang berbeda empake, yang  menjadi cikal bakal yang namanya Waliullah Puang Palipada. Melahirkan anak yang namanya lLakamummu, Lakamummu termasuk cikal bakal daru raja -  raja yang ada di  daerah Masrepulu dan sekitarnya.

" Puang Takamummu melahirkan dua anak  namanya Palindungan dan  Takebuku  Palindungan ini cikal bakal kerajaan durin dari kerajaan Enrekang, di kerajaan Enrekang  ada kerajaan Bayuanya. Termasuk itu yang menyebar ke Sidrap dan keberbagai wilayah misalnya Sawitto Pinrang  termasuk yang menyebar juga adalah  anak nya Puang Takebuku yang  banyak melahirkan raja - raja sekitarnya, Pitu Babanna Salu adalah daerah Polmas. Puang Palipada ketika muncul dia memiliki beberapa ajaran, mengatakan saya siap tinggal di negeri ini namanya daerah Pali dengan catatan pantangan dan tabu/pamali, " kata Wakil Dekan I.

 Tabu  artinya hal yang tidak bisa dilakukan  ada beberapa ajaran pertama mengatakan  dalam bahasa lontara di katakan ajak 'mualai hakna tawwe'  artinya jangan ambil hak orang lain secara universal semua agama sama di larang mencuri. Tabu dalam ajaran tomanurung Puang Palipada adalah siri ketika irang di panggill asu, anjing atau babi.

" Begitu islam muncul ajaran Puang Palipada masih eksis sampai hari ini, aneglo mengatakan bahwa Sawerigading itu pernah bertemu Nabi Muhammad Saw. Sawerigading ini merupakan cucu dari Puang Palipada, kemudian cucu dari Bataraguru anak dari Batara Lattu, Sawerigading  dua bersaudara namanya Sawerigading dan Wetenriabeng kalaupun Tenruabeng ini kemudian menikah dengan Remmang Rilangi kemudian Sawerigading menikah dengan Wicudai dari pernikahannya itulah lahirlah Lagaligo jadi sebetulnya ini bukan mitos,  cuma ini adalah kisah masa lalu yang jarang tertulis dalam sejarah. Sehingga di ceritakanlah dari masa kemasa sehingga orang mengatakan itu mitos sebagai an memang di buat seperti mitos, orang mati hidup kembali tapi sesungguhnya ini adalah murni memang turun temurun bahwa kalau persektif saya mengatakan bahwa tau manurung itu adalah orang yang memiliki keahlian lebih di banding manusia lainnya, " jelasnya.

Selain itu, Wakil Dekan I Akademi dan Pengembangan Lembaga meraih gelar  S3 hanya dalam waktu Satu Tahun Enam Bulan Tiga Hari. Ia menyelesaikan S3 tercepat di seluruh Indonesia. Hal tersebut di iringi dengan niat untuk bisa menyelesaikan S3 dengan cepat.

Ia pun mewakili Perpustakaan Nasional untuk mengikuti kegiatan  tentang Organisasi Perpustaakaan Sedunia yang namanya Iplah, diadakan di Yunani.

" Alhamdulillah saya bisa menginjak yang namnya Yunani serta menginjak  salah satu pulau terindah di dunia namnya Santorini artispun berdatangan kesana, dan menginjak salah satu kerajaan yang didambakan orang untuk datang kesana yang namanya Turki Usmani Tahun 2019. Luar biasa dengan negara yang saya kunjungi bahwa kalau ingin melihat peninggalan Nabi pergilah ke Istambul, pernah kita dengar Alquran Istambul. Tongkatnya Nabi Musa saya lihat  asli tongkat Nabi Musa ternyata setinggi manusia biasa, kecil hanya ukuran jempol kaki. Kita bisa lihat Asratul Aswad bagian luarnya,  kemudian saluran air, pedang nya Rasulullah, bajunya Fatimah  dan bajunya Husain ada  di Turki Usmani pada
  masakerajaan Turki," jelasnya.


 Jika ingin meraih kesuksesan harus Fokus pada cita - citanya, sehingga bisa berbuah manis.  Ilmu yang dia dapat  di bagikan ke mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar


Sebagai Wakil Dekan I Akademi dan Pengembangan Lembaga di Universitas Islam Negeri Makassar berharap bahwa ajaran tomanurung Puang Palipada bisa tumbuh di hati masyarakat karna ajaran yang di berikan sesuai dengan ajaran Agama islam.