Jumat, 27 Agustus 2021

Selama Pandemi, Kepala Dinas Pendidikan Bantaeng Terapkan Beralajar During dan Luring

Tags

 



Nuansa Terkini  Bantaeng, - Selama pandemi melanda seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia, maka masyarakat sangat merasakan dampaknya. Utamanya anak sekolah karena tidak dapat sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bantaeng Drs. Muhammad Haris. M.Si saat ditemui di ruangannya Jl.  Andi Mannapiang mengatakan bahwa selama pandemi  sejak Maret 2020, ia di lantik sebagai Kepala Dinas Pendidikan Bantaeng Tanggal 9 Januari 2020.  Sebagai Kepala Dinas Pendidikan Bantaeng mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah, mengumpulkan seluruh kelompok - kelompik kerja guru. Mualai dari TK, SD dan SMP.  Rabu (25/8/2021).


Menurutnya  Dia akan menggulirkan satu program bahwa setiap Kelompok Kerja Guru KKG , setiap kelompok kerja musyawarah kerja guru untuk SMP, PKG, dan  tingkat TK agar berdikusi untuk membuat materi esensial. 


" Inilah yang kemudian di jadikan bahan penyusunan LKPD, penyusunan Modul dan penyusunan LKS. Sejak perintah di keluarkan oleh SKB empat menteri yaitu menteri kesehatan, menteri pendidikan agama, kemandagri. Kami sudah melaksanakan work From home bagi guru - guru dan seterusnya, cara yang kami tempuh dengan work From home itu adalah dengan cara pembelajaran jarak jauh yang kami lakukan, " ujar Muhammad Haris.


Sistem pembelajaran di Kabupaten Bantaeng  sekitar dua puluh persen yang bisa belajar daring, selebihnya belajar luring yaitu kunjungan dari rumah kerumah dengan waktu yang ditentukan WHO .


" Satu jam pada waktu itu, sehingga dinamika yang terjadi sekolah kita tidak pernah tutup. Karena disana ada KKG, MGMT, kelompok kerja Kepala Sekolah untuk menyusun materi tadi sehingga proses pembelajaran itu, berjalan selama pandemi. Tetapi tentu kalau kita bicara output dari sebuah proses pembelajaran itu, tidak akan mungkin sama pada saat kita belajat tatap muka. Maka saya katakan tidak ada learning loss,  sehingga hak anak - anak yang tertuang dalam undang-undang 1945 dapat terlayani dengan baik, " kata Kadis Pendidikan Bantaeng.


Selain itu, untuk pembelajaran tatap muka diawali dengan sosialisasi standar operasional prosedur, dengan mematuhi protokol kesehatan di setiap sekolah selama pandemi.


" Bagi siswa yang tidak memiliki hp sekitar delapan puluh persen lebih, ada yang memiliki hp tapi jaringan tidak ada. Maka kami laksanakan belajar luring kunjungan dari rumah ke rumah, di akhir tahun 2020 kami kerjasama dengan Telkomsel. Untuk pembelian pulsa, jadi kementrian gelontorkan melalui dapodik. Nomor anak - anak di daftar ke dapodik, lalu dikirimkan kuota, "  katanya.


 Kabupaten Bantaeng untuk  wilayah Kecamatan Gantarang Keke termasuk zona hijau,  Kecamatan Uluere zona kuning,  Kecamatan Pa'jukukang zona merah, Kecamatan Eremerasa zona kuning, dan Kecamatan Tompo Bulu zona  orange.


" Artinya kami masih membutuhkan  bantuan dari Telkomsel,  karena anggarn kita tidak ada. Seluruh Indonesia kena refocusing ads pemotongan anggaran, seperti kita di Dinas Pendidikan empat kali refocusing, Jadi anggaran hanya untuk operasional kantor saja yang tidak di ganggu, " jelasnya.


Dia berharap bahwa masyarakat harus patuh terhadap protokol kesehatan,  dapat mencontoh Jakarta dan Bali yang dulunya zona hitam sehingga lockdown. Dengan kepatuhan masyarakat, sehingga delapan puluh persen penduduk Jakarta. Melaksanakan vaksinasi.


" Apa yang terjadi ?  kurangmi masyarakat ke rumah sakit, berkurang  tempat perawatan covid, unsur kesadarn masyarakat. Kita berharap Bamtaeng mampu kita zona hijaukan, kepada seluruh stekholder. Kepala Sekolah menjadi edukasi kepada masyarakat, minimal sekitar tetangga saja menyampaikan bagaimana pentingnya vaksinasi, menjaga jarak, mencuci tangan. Kakau itu dilakukan maka pasti Bantaeng  cepat keluar dari zona merah, " terangnya. (Ln/Ml/Shr).